Bangli - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Bangli yang merupakan Lapas dibawah naungan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM Bali menerima kunjungan dari Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Watansoppeng dalam rangka melakukan studi tiru terkait pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi, Jumat (7/6).
Kedatangan rombongan Rutan Watansoppeng yang dipimpin langsung oleh Kepala Rutan (Karutan), M. Arfandy disambut langsung oleh Kepala Lapas (Kalapas) Narkotika Bangli, Marulye Simbolon beserta jajaran di ruang Kalapas.
Kalapas menyampaikan terkait profil Lapas Narkotika Bangli dan sharing kiat-kiat untuk bisa meraih WBK. Setelah pemaparan oleh Kalapas, rombongan langsung diajak keliling lapas untuk melihat proses pembinaan yang ada di Lapas Narkotika Bangli.
Beliau menyampaikan bahwa Lapas Narkotika Bangli memiliki beberapa program pembinaan, seperti produksi tempe dan tahu, produksi kerajinan dari koran, laundry, sablon, dan perkebunan. Setelah itu Kalapas memperlihatkan dan menjelaskan inovasi unggulan yang dimiliki oleh Lapas Narkotika Bangli, seperti SIMPATIK dan Trans BAMBA.
"Kami di Lapas Narkotika Bangli memiliki inovasi unggulan yaitu SIMPATIK. Dimana dengan SIMPATIK ini keluarga warga binaan bisa mengakses informasi integrasi dan remisi warga binaan secara online," ujar Marulye.
Lebih lanjut Kalapas juga menyampaikan inovasi Trans BAMBA yang diperuntukan untuk warga binaan yang pulang namun tidak memiliki keluarga.
Karutan Watansoppeng, M. Arfandy menyampaikan rasa terimakasih kepada Lapas Narkotika Bangli atas penerimaan kepada dirinya dan jajaran "Kami menyampaikan terimakasih kepada jajaran Lapas Narkotika Bangli yang mau berbagi kiat-kiat meraih WBK kepada kami. Saya berharap dengan studi tiru kami di Lapas Narkotika Bangli ini dapat membantu kami meraih WBK tahun ini," ucapnya.
Dilain kesempatan Kakanwil Kemenkumham Bali, Pramella Yunidar Pasaribu menyampaikan bahwa kegiatan studi tiru ini merupakan kegiatan pertukaran informasi untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan yang ada pada satuan kerja.
“Semoga dalam studi tiru ini menjadikan kegiatan untuk bertukar informasi demi meningkatkan kualitas pelayanan untuk terus berinovasi sesuai dengan kebutuhan satuan kerja masing-masing sehingga kualitas dalam pelayanan dapat optimal." Ucap Pramella. (*)
0 Komentar